Sabtu, 09 Desember 2023

Perbandingan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Sebelumnya

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (UU No. 20 Tahun 2003)

Kurikulum pendidikan adalah fondasi utama dalam membentuk generasi penerus bangsa. Pada artikel
ini, kita akan membahas perbedaan utama antara Kurikulum Merdeka dan kurikulum sebelumnya yang telah lama diterapkan di Indonesia.

1. Fokus pada Pembelajaran Kontekstual

Kurikulum Merdeka:

Mengedepankan pembelajaran kontekstual, di mana materi pembelajaran disajikan dalam konteks kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini bertujuan agar pembelajaran lebih relevan dan mampu mengaitkan teori dengan praktik.

Kurikulum Sebelumnya:

Lebih menekankan pada pembelajaran teori yang sering kali dianggap terpisah dari realitas kehidupan siswa.

2. Peran Siswa dalam Proses Pembelajaran

Kurikulum Merdeka:

Memberikan peran lebih aktif kepada siswa sebagai subjek pembelajaran. Siswa didorong untuk mengemukakan pendapat, berpartisipasi dalam proyek, dan mengembangkan inisiatif belajar sendiri.

Kurikulum Sebelumnya:

Cenderung bersifat lebih pasif, di mana siswa lebih banyak menjadi objek yang menerima informasi dari guru.

3. Peningkatan Keterampilan Praktis

Kurikulum Merdeka:

Mendorong pengembangan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti keterampilan wirausaha, kreativitas, dan pemecahan masalah.

Kurikulum Sebelumnya:

Lebih menekankan pada penguasaan teori tanpa memberikan penekanan khusus pada penerapan praktis dalam kehidupan nyata.

4. Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Kurikulum

Kurikulum Merdeka:

Melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pengembangan kurikulum. Memberikan kesempatan kepada pihak-pihak di luar dunia pendidikan untuk memberikan kontribusi.

Kurikulum Sebelumnya:

Pengembangan kurikulum lebih terpusat pada pihak-pihak di dalam sistem pendidikan, seperti pakar pendidikan dan pemerintah.

5. Penilaian Berbasis Kompetensi

Kurikulum Merdeka:

Menerapkan penilaian berbasis kompetensi yang lebih mencerminkan kemampuan sebenarnya siswa dalam menghadapi tantangan di dunia nyata.

Kurikulum Sebelumnya:

Lebih cenderung pada penilaian berbasis pengetahuan atau ujian tertulis.

Kesimpulan: Mewujudkan Pendidikan yang Lebih Relevan dan Dinamis

Kurikulum Merdeka hadir sebagai langkah maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan menggabungkan pembelajaran kontekstual, partisipasi aktif siswa, pengembangan keterampilan praktis, partisipasi masyarakat, dan penilaian berbasis kompetensi, diharapkan Indonesia dapat mencetak generasi yang siap menghadapi berbagai tantangan masa depan.

Dengan perubahan ini, harapannya adalah bahwa pendidikan di Indonesia tidak hanya menjadi bekal akademis, tetapi juga memberdayakan siswa untuk menjadi pribadi yang kreatif, inovatif, dan siap menghadapi perubahan dunia yang semakin cepat.